Rabu, 13 November 2013

DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA, ANAK PRA SEKOLAH
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK



Di susun oleh :
1.    DEGEN CITRA            (05)
2.    FRISILIA DIAN NOVIARA    (13)
3.    HANUM MAULINA        (15)
4.    WINDI ASTUTI            (32)



AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra-sekolah. Deteksi perlu dilakukan secara dini sebab semakin dini ditemukan penyimpangannya maka semakin mudah dilakukan intervensi untuk perbaikannya, selain itu tenaga kesehatan mempunyai waktu dalam menyusun rencana  tindakan/intervensi yang tepat. Bila penyimpangan terlambat diketahui maka intervensi untuk perbaikannya lebih sulit dilakukan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.(IDAI, 2002)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dari struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002)
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan kemandirian (Depkes RI, 2005).

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa konsep tumbuh kembang anak?
2.    Apa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
3.    Apa ciri-ciri tumbuh kembang anak?

1.3    Tujuan
1.    Untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak.
2.    Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang anak
3.    Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1    PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yamg bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). [1]
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat.[2]
Petumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada pola fisik yang di alaami oleh individu. [4]
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Perkembangan (development) adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.[1]
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh dan lebih komplek dalam kemapuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.[2]
Perkembangan adalah perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat dan terjadi secara teratur dan terpola.[4]
Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukan dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan anak.

2.2    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
1.    Faktor Dalam (Internal)
a)    Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b)    Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
c)    Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal (dalam kandungan), tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d)    Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e)    Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f)    Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.
2.    Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhit hayatnya.
Faktor lingkugan ini secara garis besar dibagi menjadi :
A.    Faktor Lingkungan Pranatal
1.    Gizi ibu pada hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan peertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena insfeksi abortus dan sebagainya.
Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dn mudah terkena insfeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan yang akan berulang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak di tanggulangi.


2.    Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
3.    Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis. Demian ibu hamil perokok dan peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi lahir mati, cacat atau retardasi mental
4.    Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
5.    Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat meyebabkan kematian janin, kerusakan otak atau cacat bawaan lainnya.


6.    Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
7.    Stress
Stres yang di alami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, anatar lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain
8.    Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
9.    Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.

B.    Faktor Pascasalin
1.    Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2.    Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
3.    Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4.    Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
5.    Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6.    Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
7.    Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8.    Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.



9.    Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan. [1,2,3,4]
2.3    Ciri-ciri Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1)    Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa.
2)    Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan.
3)    Pola perkembangan dapat di ramalkan, Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4)    Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5)    Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6)    Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Contoh: menggerakan kepala dulu, mengangkat dada, mengerakan ekstremitas bagian bawah.
7)    Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
Ciri-ciri tumbuh kembang menurut potter dan perry 2005
1.    Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaain tertentu
2.    Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus
Dalam pola sebagai berikut:
o    Cephalocaudal, pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh
o    Proximodistal perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat atau proximal tubuh kearah luar tubuh (distal)
o    Differentiation ketika perkembangan berlangsung terus  dari yang mudah ke arah yang lebih kompleks
3.    Perkembangn merupakan hal yang komplek , dapat diprediksi , terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis.[1,3,4]
Ciri ciri tumbuh kembang :
1.    Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan selabut syaraf.
2.    Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiapa anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahaapan sebelumnya contoh seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kakai dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi terdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3.     Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagai mana pertumbuhan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ, dan perkembangan pada masing-masing anak.

4.    Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat perkembangan pun demikian terjadi peningkatn mental memory gaya nalar asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambahnya umur bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya .
5.     Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum yang tetap:
A.    Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah caudal atau anggota tubuh (pola sefalocaudal)
B.    Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus(pola proksimodistal).
6.    Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sbelum berjalan dan sebagainya








BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra-sekolah.
Ciri-ciri Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.    Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2.   Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.
3.   Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
Adapun faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain :
a.    Faktor dalam (internal) : Ras/etnik atau bangsa, Keluarga, Umur
b.    Faktor luar (eksternal)
•    Faktor Prenatal : Gizi, Mekanis, Toksin/zat kimia.
•    Dll.






DAFTAR PUSTAKA

1.    Soetjiningsih.1995.Tumbuh kembang anak.Jakarta:EGC
2.    Depkes.2006. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.Jakarta
3.    Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak untuk perawat dan bidan. Jakarta: Salemba Medika
4.    Marmi, kukuh.2012. Asuhan Neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.Yogyakarta:Puastaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar